Menguak pintu kasih sayang
Menghabu dibawa kerindangan
Menjauh dengan kerumunan bayang-bayang bernuansa
Kucoba bedakan perasaan
Meniti pelangi bayang semu
Hitam,merah,biru
Kubedakan rasa yang terbayang di wajahmu
Mungkinkah kelam atau kelabu
Mungkinkah cinta atau angin lalu
Itu semua agar aku mampu
Memisahkan diri dari bayangmu
Demi sebuah kejelasan
Shinta menceburkan dari kobaran api
Tak berguna...
Bagai maghdalena yang mati
Semua hanya sebuah arti
Bayangmu begitu sukar kuartikan
Dalam altar hati yang coba memudar
Satu demi satu runtuhlah benteng keangkuhan
Benteng yang pisahkan egoisme dan perasaan
Demi sebuah kejelasan
Kepastian yang terpendam
Dalam lisan yang terpasung keegoisan
Dan bayangmu berlalu dalam tamaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar